Penuh !

Kudus, balai pengobatan Puskesmas Jekulo

Siang terasa panas, seperti biasanya suasana kota Kudus hari ini. Banyak truck, bis dan kendaraan besar berlalu lalang di depan Puskesmas. Terlalu ramai lingkungan ini, tapi tak seperti hatiku. Aku merasa sepi dan mungkin terasa sendiri. Semua berputar tanpa mengerti mengapa. Semua berkeriap tanpa mengerti sebabnya. Aku saat ini sedang melalui minggu pertama menjadi dokter di Puskesmas ini, berusaha beradaptasi dengan semua keadaan yang ada. Keadaan baru yang ku tak tahu bagaimana. Semua berjalan saja seperti ini, seperti sudah biasa. Aku seorang dokter baru, berusaha beradaptasi tapi juga ingin dimengerti. Mendadak aku merasa egois dan menyebalkan. Akan sampai kapan aku seperti ini. Kedewasaanku harus semakin meninggi, tapi nyali tak kunjung berani. Berpapasan dengan kejamnya hidup mungkin perlu kujalani. Aku tak bisa terus begini..

Sebenarnya tanggung jawabku tak banyak. Aku hanya perlu menjalankan program internship ini sampai selesai saja, masih mengerjakan tanggung jawab sebagai konsutan kecantikan, dan mengurus kebutuhan pribadi untuk tetap bertahan hidup. Jika dipikir pikir apa ruginya toh aku juga mendapatkan untungnya. Yang diminta hanya tanggung jawabku, tanggung jawab tanpa disuruh. Karena sudah tidak ada lagi yang menekanku. Aku sendiri yang harus maju dan memotivasi diri sndri utk maju. Hanya saja mengapa hal sedemikian menjadi sangat sulit sekarang. Padahal sebelum ini, tanggung jawabku lebih berat dan aku bisa mengerjakan semuanya. Ini namanya fenomena: aneh tapi nyata!

Jujur aku tak bisa terus begini. Aku haru bangkit dan mengeluarkan semua yang ada padaku, memberi yang terbaik utk semua tugas yang aku miliki. Aku ingin berubah dan menjadi wanita impianku. Tapi sekali lagi aku harus bagaimana?

Mungkin aku perlu mundur sedikit dan berdoa. Mungkinkah aku kurang melibatkan Allah dalam setiap pergumulan ini? Atau aku yang malas ini memang perlu disentil oleh keadaan? Aku harap tidak begitu. Mungkin aku perlu berdoa lagi, seperti apa kehendakNya untuk hidupku? Allah ingin aku menjadi wanita seperti apa? Aku terus menanyakan bagian ini, dan terus dijawab tapi masih saja tidak kunjung puas. Hmmm, mgkn saat teduhki harus aku prioritaskan lagi. Allah tiap pagi sudah membangunkanku, tapi aku tetap saja menempel di kasur. Parah!

Satu kata: aku harus berubah!
Aku harus dan harus berubah! Entah bagaimana tapi aku harus berubah! Semuanya membutuhkan karyaku dan aku tidak bisa begini terus. Mungkin aku perlu memulai dari waktu teduhku dulu. Dan pelan pelan menata ritme hidup mandiri dengan semua pekerjaan rumah yang banyak di samping pekerjaan sebagai dokter dan konsultan kecantikan. Kalau aku merasa tak mampu, mungkinkah aku sedang mengkerdilkan Allahku? Oh, aku tak mau itu terjadi. Dan aku mau berkembang. Semoga semua karya ini bisa memuliakanNya dan menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan tolong saya..!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup di Dunia Transaksional

Penghiburan part 1

Keguguran