Penghiburan part 1

Beberapa waktu lalu, Tuhan mengizinkan saya mengalami patah hati. Perasaan yang tidak menyenangkan karena sikap seorang pria. Inti permasalahannya adalah kami sama sama berdoa, lalu mendapati hal yang sama, tapi dia memilih untuk tidak menaatinya. Jadilah ak ditinggalkan dalam kebimbangan antara realita dan jawaban doa. Aku sempat tidak terima, ada perasaan "Ha.. mudah sekali ya tidak taatnya..!" Lalu hanya berselang SATU MINGGU saja dia sudah dengan perempuan lain, yang tentunya jauh lebih langsing, seksi daripada akyu... Hahaha,. Cukup tahulah ya.. Dan sudah tertebak juga kisah selanjutnya seperti apa..

Kali ini aku hanya ingin menyoroti dari sisiku saja. Jelas saya merasa seperti dipermainkan! Dia pikir ini hati seperti taman bermain mungkin ya. Aku di kala itu berusaha mendoakan dengan serius di hadapan Tuhan eh malah begini. Sakit loh hatinya.. Nangis saja yang bisa kukerjakan, sampai pernah kejadian lima hari sulit tidur. Padahal load kerjaan dan pelayanan cukup banyak. Dan betul saat harus berangkat KMdNM di Bandung saya teler seteler telernya. Sakit. Demam gitu. Melihat dan merasakan sendiri kekacauan ini, saya berbulat tekad memutuskan move on. Hal yang membuat saya mudah sekali untuk move on adalah sebuah pemikiran ini, bagaimana aku yakin berjalan dengan pria yang takut akan Tuhan jika perintahNya kemarin saja dengan mudah dia abaikan. Saya percaya pemikiran ini bukan berasal dari diri saya sendiri, tapi dari anugerah Roh Kudus saja. Hal luar biasa setelah itu adalah muncul rasa damai sejahtera yang tak terjabarkan dan perasaan iba, kasian dan akhirnya bisa mengampuni pria tersebut. Keajaiban yang terjadi saat itu adalah perubahan suasana hati yang bertolak belakang. Hal ini membuat saya tahu bahwa keputusan move on adalah keputusan tepat.

Hal menarik lainnya adalah bagaimana Allah melalui FirmanNya berbicara kepada saya! Di tengah semua kesedihan ini, FirmanNya yang saya terima melalui saat teduh saya selalu mengatakan, "jangan takut tetap percaya walau dalam badai", "badai itu pasti akan berlalu, Tuhanlah penguasa alam", dan "AKU akan menyediakan penghiburan bagimu". Dari situ saya tahu bahwa Allah peduli dengan setiap pergumulan hidup saya.

Sampai pada akhirnya saya belajar mempercayai itu dan kemudian boleh terlepas dari kesedihan itu dengan sebuah harapan. Harapan saya bertumbuh lebih dewasa dalam hal percintaan, harapan bahwa saya akan dapat melalui badai, harapan saya akan mendapat penghiburan!

Kemudian hidup membawa saya kepada sebuah peristiwa...

-to be continued-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup di Dunia Transaksional

Keguguran