Bifurcatio !

Jekulo, 12 Juli 2016, di kamar bagian depan Rumah Dinas Puskesmas. 

"We accept the love we think we deserve."  Stephen Chbosky.

"Aku tidak bisa memungkiri bahwa pikiranku bermain main terus dengan sebuah permainan yang bernama cinta. Dia terus memikirkan permainan cinta yang lalu, yang berakhir tanpa kabar, tapi juga terus mencari kemungkinan pada permainan cinta yang baru. Berjam jam pikiran ini bermain, tak terasa sudah pukul 02.00 dini hari, tenaga dan badan akhirnya melemah, dan kesadaran memutuskan untuk mengakhiri permainan dengan tidur. Wow! Tak disangka ternyata tidak bisa tidur rasanya lelah sekali. Sampai terucap bahwa untuk bisa sekedar tidur itu adalah sebuah anugrah. Tapi merupakan hal yang menyebalkan apalagi ketika tidak bisa tidur karena hal yang gampang tapi rumit, bernama cinta."

Ada dua hal yang mengganggu pikiranku, si perempuan. Hal pertama, sepertinya si perempuan masih terjebak dalam permainan cinta lama yang masih sering ia pikirkan. Kisah ini menceritakan ada seorang perempuan dan laki-laki yang berhubungan cukup lama, tapi tidak intens. Banyak hal terjadi yang membuat si perempuan mempertanyakan tentang kebenaran perasaan sang laki laki kepada dirinya. Tiga tahun cukup dirasa bagi si perempuan untuk segala ketidakjelasan. Maka ia memutuskan untuk mengakhiri semua. Hanya si perempuan menyadari sepenuhnya bahwa dia masih sering melihat ke belakang. Kalau kata anak zaman sekarang, dia masih belum bisa move on. Ouch! Bagi si perempuan kisah cintanya yang lalu cukup menyenangkan walau banyak penderitaan. 

Hal kedua yang mengganggu adalah kisah terbaru. Ada pria lain yang datang dalam hidup si perempuan. Hanya saja sepertinya pria ini masih benar benar mencari pasangan yang tepat, sehingga dia menyambut setiap wanita yang dikenalkan kepada dirinya. Ow, perempuan ini ternyata cemburu. Dia menyadari bahwa dia tidak ingin diduakan. Dia ingin menjadi seseorang yang tidak dipilih. Tapi mungkin pria ini tidak menyadarinya. Pria ini cukup mengesankan walau nampak aneh. Pintar tapi sering tidak nyambung saat berbicara. Tampak berani tapi aslinya penakut. Jika bersama dengan teman temannya cukup ramai, tapi jika bersama si perempuan menjadi seperti "kethek ditulup" alias diam seribu bahasa. Diam diam perempuan ini menyadari bahwa dia mulai belajar membuka hati. Tapi sepertinya dia teringat akan kisah terdahulu, dia takut disakiti lagi. Mungkin sebuah lagu ini dapat menggambarkan isi hatinya:
awalnya dari pesona
yang sengaja kutebar untukmu
walau hanya sesaat saja
dirimu sudah menebar rindu
untukku

bukannya aku menahan hasrat
ataupun memberi harapan
hati ini juga menyambut kasihmu

kini kau hadir untukku
setiap saat bila ku mau
taukah kamu mengapa
ku tak pernah membalas kasihmu

Besar kemungkinan perempuan ini ingin membalas kasih dari sang pria, dengan sebuah keseriusan yang ditunjukkan mungkin semua dapat berjalan dengan cepat. Hanya tentu untuk mendapatkan sebuah kemantapan membutuhkan waktu, hikmat, dan pertimbangan yang matang.

Lalu si perempuan ini teringat akan bahan dari saat teduh paginya hari ini. Judulnya "Karena Cinta", diceritakan ada sesosok Yakub yang rela bekerja tujuh tahun dan tujuh tahun lagi kepada Laban untuk benar benar mendapatkan seorang Rahel seutuhnya. Karena cinta Yakub berkata "tetapi yang tujuh tahun itu dianggap beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel." Melalui saat teduh ini si perempuan diingatkan bahwa menunggu seberapa lamanya tapi jika memang karena cinta dia akan rela melakukannya. Walau mungkin sang pria masih berusaha menetapkan hati, tapi melalui saat teduh ini si perempuan diingatkan untuk melakukan apapun karena didorong oleh kekuatan cinta. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan oleh perempuan ini selain berkomunikasi secara wajar cenderung sulit, berdoa dan menyelidik hatinya sendiri, perasaannya sendiri. Besar harapannya, bahwa ada kekuatan Pencipta Semesta yang turut bekerja dalam proses ini. Karena perempuan ini benar benar menyadari bahwa dia tidak bisa mengatur hati dari pria ini. Dia perlu belajar rela melepaskan semua jika suatu saat dia menyadari bahwa dia bukanlah pilihan itu. Karena itu dia menyadari peran Sang Khalik sangat besar terutama untuk menjaga hatinya, supaya tidak menjadi terlalu terluka tapi dapat kembali membuka hati untuk kemungkinan lainnya.

Yup betul, bahwa kita menerima cinta yang kita rasa kita pantas menerimanya. Ketika perempuan ini memutuskan untuk membuka hati untuk sang pria dan menutup bab tentang sang laki laki, mungkin dia merasa itu yang terbaik untuknya sekarang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup di Dunia Transaksional

Penghiburan part 1

Keguguran